Wednesday, January 30, 2013

Avinton Motorcycles Membidik Konsumen Eksklusif

Setelah lahir kembali dengan nama baru, pabrikan sepeda motor besar asal Perancis, Avinton Motorcycles, lebih memilih konsumen eksklusif ketimbang berpromosi besar-besaran dalam strategi pemasaran produknya. Avinton Motorcycles memiliki empat varian produk sepeda motor terbarunya, yaitu Avinton Collector GT, Collector Race, Collector Roadster, dan Avinton Cult.
Avinton Collector GT. Majalah Otomotif Online
File foto: Avinton Collector GT

Avinton Motorcycles: Mesin Amerika, Sasis Eropa

Sudah hampir tujuh tahun, sejak pertama kali memperkenalkan Wakan 1640, nasib Wakan Motorcycles tidak terdengar lagi. Ternyata, perusahaan tidak mati, malah kini lahir kembali dengan merek dan logo baru. Nama barunya Avinton Motorcycles, berkantor di Sommieres, Perancis. Sepeda motor yang ditawarkan ber-cc besar alias moge.

Strategi Avinton, tidak berpromosi besar-besar seperti Wakan, tetapi mencari konsumen ekslusif. Hal tersebut dilakukan melalui kerjasama dengan distributor atau importir di berbagai negara, mulai dari Amerika Serikat, Amerika Selatan, Eropa, Asia, hingga Timur Tengah. Tahap pertama, empat model ditawarkan, yaitu Avinton Collector GT, Collector Race dan Collector Roadster. Avinton Cult ditawarkan dengan spesifikasi yang bisa dipesan sesuai kantong. Kendati demikian, keempat model dasarnya sama, berbasis mesin V-Twin S&S 1.640cc, berkarakter Amerika, besar dan kuat. Mesin tersebut teruji dan mampu mengerahkan tenaga maksimal 120 PS @5.750 rpm dan torsi 165 Nm @4.250 rpm. Girboks dikembangkan sendiri oleh Avinton bekerjasama dengan Andrews. Semua bobot kendaraan ditopang oleh sasis dari pipa ringan yang ringkas, persis garapan sepeda motor buatan Eropa.

Untuk model, Avinton membuat sepeda motornya sangat berbeda. Tongkrongannya sedikit nungging, menjanjikan posisi duduk yang cukup nyaman. Model tangki membulat, di atasnya terdapat saluran udara masuk (air intake) yang tak ditemui pada sepeda motor lain. Untuk kenyamanan, sokbreker dipasok dari dua merek besar: depan Ceriani yang bisa disetel ketinggiannya, belakang, monosok dari Sachs. Tak kalah menarik, panel instrumen sudah serbadigital. Harga termurah, 45.000 dollar AS atau Rp 436 jutaan.

otomotif.kompas.com

No comments:

Post a Comment