Thursday, January 3, 2013

Resiko Mengenakan Jas Hujan Ponco Saat Mengendarai Sepeda Motor

Jas Hujan Ponco
Maut Mengintai Bikers Pengguna Jas Hujan Ponco

Dalam aturan lalu lintas memang tidak ada larangan menggunakan jas hujan model ponco bagi para biker. Namun sebaiknya berpikir dua kali untuk menggunakannya karena jas hujan ini memang bukan diciptakan untuk digunakan saat berkendara sepeda motor.

Kami sengaja kembali mengingatkan himbauan singkat yang di kirimkan secara berantai melalui Yahoo Messenger pada 2008 silam yang telah kami sunting:
"...teman saya hari ini telah meninggalkan rekan2 kerja, istri dan 2 anak yang masih usia 2 tahun dan 8 bulan serta cita-citanya untuk mencari kehidupan yang lebih baik lagi bersama keluarga tercinta. Yang bersangkutan mengalami kecelakaan individual di daerah Rawamangun pada pukul 6 pagi. Jas hujan yang dipakainya tersangkut di putaran rantai ban belakang motor bebek yang ia kendarai. Ia tertarik ke belakang dan jatuh dengan leher patah..."

Jas hujan jenis ponco memang sangat digemari berkat penggunaannya yang sangat praktis. Namun ini bukan alasan jika Anda masih menghargai keselamatan jiwa. Seorang rekan pernah berkelit. Ia kebetulan sangat menyukai kepraktisan jas hujan ponco dibandingkan jas hujan konvensional dengan mantel dan celana. Ia beralasan jas hujan ponconya dilengkapi dengan kancing di bagian tepi sehingga ujung bagian belakang tidak bisa mencapai gir roda belakang. Rekan lain menimpali. Ia dengan bangga tetap aman menggunakan jas hujan ponco karena kebetulan ia menggunakan skuter otomatik alias skutik yang tidak memiliki rantai terbuka di bagian ban belakang.

Sampai titik ini, mereka berdua benar untuk sementara waktu. Tetapi mereka juga lupa lupa kalau ponco yang juga kerap disebut sebagai 'jas hujan Batman' ini masih memiliki potensi bahaya lainnya. Sifat jas hujan ponco yang cenderung berkibar liar saat sepeda motor dilarikan kencang membuat kemungkinan tersangkut dengan kendaraan lain seperti kaca spion mobil, atau stang pengendara motor lainnya semakin besar. Jika tersangkut dengan sesama sepeda motor akibatnya memang hanya tiga. Anda yang jatuh. Dia yang jatuh. Atau kalian berdua yang jatuh akibat kehilangan kendali. Setelah jatuh, akibatnya bisa bermacam-macam. Yang pasti Anda tidak menginginkan hal itu.

Selain itu, bentuk fisik jas hujan ponco yang cenderung 'lebar' bak layar akan membuat hambatan angin semakin besar dan membebani mesin sehingga bensin cenderung lebih boros. Mungkin Anda tidak terlalu peduli dengan hal itu, tapi bagaimana jika tiba-tiba ada angin kencang yang mmbuat Anda hilang keseimbangan?

Instruktur safety riding profesional Joel Deksa Mastana dalam sebuah acara pelatihan berkendara aman mengatakan bahwa sebaiknya pengguna sepeda motor menggunakan pakaian yang pas dan melekat dengan tubuh sehingga tidak mengganggu kegiatan dan konsentrasi berkendara. Itulah salah satu alasannya mengapa para pembalap motor profesional menggunakan pakaian yang ketat.

Tidak bisa disangkal kalau jas hujan konvensional yang dilengkapi dengan mantel dan celana cukup merepotkan. Belum lagi efek 'gerah' akibat sirkulasi udara yang mengalir tidak sebebas jas hujan ponco. Pertanyaannya, apakah Anda rela menukar keselamatan jiwa Anda dengan sebuah kepraktisan?

www.mediaindonesia.com

No comments:

Post a Comment